SOKOGURU, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mencatat 21 capaian strategis selama kuartal pertama tahun 2025.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berbagai program prioritas diluncurkan dengan fokus langsung pada kebutuhan rakyat sekaligus memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Berbagai sektor mendapat perhatian serius, mulai dari pendidikan, kesehatan, energi, hingga reformasi kelembagaan dan investasi.
Kuartal I-2025 menjadi tonggak awal pemerintahan dengan pendekatan akseleratif dan hasil nyata.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Penurunan Biaya Haji
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada Maret 2025 telah menjangkau lebih dari 3 juta penerima di 38 provinsi, khususnya anak dan pelajar untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Selain itu, pemerintah menurunkan biaya haji tahun 2025 sebesar Rp4 juta dibandingkan tahun sebelumnya, serta mengurangi beban biaya jemaah sekitar Rp600.000.
Baca Juga:
Infrastruktur Energi dan Kesehatan Masyarakat
Pemerintah meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan strategis yang mencakup 26 pembangkit dan 11 jaringan transmisi serta gardu induk di 18 provinsi.
Di bidang kesehatan, lebih dari 1 juta peserta telah terlayani program cek kesehatan gratis hingga 20 Maret 2025 di seluruh Indonesia.
Kebijakan Ekonomi dan Reformasi Kelembagaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 mengatur kewajiban penyimpanan devisa ekspor sumber daya alam di dalam negeri.
Pelantikan serentak 961 kepala daerah di 481 wilayah menjadi pelantikan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Pemerintah juga meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara, lembaga strategis pengelola investasi nasional yang dikenal sebagai Daya Anagata Nusantara.
Inovasi dan Penguatan Sektor Strategis
Indonesia resmi memiliki Bank Emas pertama, bersamaan dengan naiknya produksi emas nasional menjadi 160 ton per tahun.
Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 13–14% dan tarif tol turun 20% di jalur mudik selama dua pekan menjelang libur.
Pemberdayaan Ekonomi Desa dan Pendidikan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dengan target 80.000 koperasi sebagai bagian dari strategi swasembada pangan dan pembangunan ekonomi desa.
Pembangunan sekolah rakyat juga terus berjalan dengan 53 unit siap operasional tahun ajaran 2025–2026 dan target 200 sekolah per tahun.
Investasi dan Pengembangan Infrastruktur
Kesepakatan 21 proyek privatisasi dengan nilai investasi mencapai USD 40 miliar menandai langkah besar dalam pembangunan nasional.
Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang serta pabrik pemurnian logam mulia PT Freeport Indonesia memperkuat rantai nilai dan pengelolaan sumber daya alam.
Pengembangan Olahraga dan Perlindungan Anak
Renovasi 17 stadion berstandar FIFA mendukung pengembangan olahraga dan atlet muda Indonesia.
Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Anak Aman dan Sehat Digital (PP TUNAS) yang diterbitkan Maret 2025 mempertegas perlindungan anak di ruang digital.
Komitmen Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi
Baca Juga:
Presiden menegaskan pentingnya percepatan birokrasi dengan pernyataan, “Lama-lama untuk apa? Ditahan itu untuk apa?” serta menekankan kerja sama tim nasional lintas sektor sebagai kunci keberhasilan pemerintahan yang menempatkan kepentingan.
Dengan capaian ini, pemerintah menegaskan bahwa tahun 2025 bukan hanya awal baru, melainkan tonggak percepatan transformasi nasional menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.(*)